Powered By Blogger

Rabu, 22 Desember 2010

makalah tentang teknologi komunikasi sebagai media perkembangan proses belajar mengajar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat dan selanjutnya berpengaruh terhadap pola komunikasi dimasyarakat. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak mungkin lagi dikelola hanya dengan melalui pola tradisional, disamping cara ini tidak tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegiatan pendidikan dan tuntutan ini pulalah yang membuat kebijakan untuk memanfaatkan media komunikasi dengan teknologi yang semakin maju dalam pengelolaan pendidikan.
Menurut Yusufhadi Miarso (1980) Teknologi komunikasi pendidikan adalah suatu spesifikasi dalam bidang teknologi pendidikan, yaitu yang lebih banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih memperhatikan penggunaan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronis. Dibuatnya teknologi komunikasi seperti satelit, tv, radio, jaringan internet, komputer, LCD yang memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar-manusia. Yusufhadi Miarso (1980) mengemukakan bahwa secara operasional, aplikasi teknologi komunikasi pendidikan akan menunjukan karakteristik tertentu. Dengan media komunikasi teknologi yang baik sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar dikelas. Terutama peningkatan prestasi belajar siswa. Istilah teknologi pendidikan (educational technology) secara umum dapat diartikan sebagi penerapan teknologi, khususnya teknologi komunikasi, untuk kegiatan pendidikan atau pengajaran. Teknologi pendidikan dapat diartiakan pula sebagai pendekatan yang logis, sistematis, dan ilmiah dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi, Teknologi pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau media yang rumit. S. Nasution (1982) mengemukakan “pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kristis tentang pedidikan. Teknologi pendidikan memandang soal cara mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah .

1.2 Perumusan Masalah
Proses belajar mengajar dikelas dengan penggunaaan metode ceramah (lecture method) monoton, sehingga siswa atau peserta didik akan cepat bosan dalam belajar. dan keterbatasan media teknologi pendiddikan disatu pihak serta lemahnya kemampuan pengajar menciptakan media tersebut. Adapun keterbatas alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai dikelas diduga merupakan salah satu sebab lemahnya mutu studi pelajar.
Dengan demikian perumusan masalahnya yaitu:
1. Apakah pengajar memiliki kompetensi pembelajaran yang lebih interaktif?
2. Metode pembelajaran apakah yang seharusnya diberikan oleh pengajar?
3. Apakah pengajar maupun pelajar dapat memanfaatkan metode teknologi komunikasi yang telah mengalami kemajuan?

1.3 Tujuan
1. Dalam rangka penyelengaraan pendidikan yang efektif dan efisien dituntut kajian sistematis, ilmiah dan rasional.
2. Membantu aktivitas proses belajar mengajar dikelas, terutama peningkatan prestasi belajar bagi pelajar.
3. memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan.
4. pengajaran yang lebih mantap
5. memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya.

1.4 Manfaat
Pemanfaatan teknologi komunikasi untuk kegiatan pendidikan, teknologi pendidkan serta media pendidikan. dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Karena dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana dituntut oleh teknologi pendidikan ini pulalah, dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. dapat menyajikan materi secara lebih menarik. Dan tujuan yang efektif dan efisienpun akan tercapai.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi Teknologi
Menurut Yusufhadi Miarso (1980) Teknologi komunikasi pendidikan adalah suatu spesifikasi dalam bidang teknologi pendidikan, yaitu yang lebih banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih memperhatikan penggunaan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronis.
S. Nasution (1982) mengemukakan “pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kristis tentang pedidikan. Teknologi pendidikan memandang soal cara mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah.

2.2 Jenis-Jenis Kompetensi Dalam Pengajaran
Kompetensi tenaga kerja guru di Indonesia pada umumnya mengacu kepada tiga jenis kompetensi, yaitu:
No. Jenis Kompetensi Pengertian
1. Kompetensi pribadi Memiliki sikap kepribadian yang mantap atau matang sehingga mampu berfungsi sebagai tokoh identitas bagi siswa, serta dapat menjadi panutan bagi siswa dan masyarakatnya.
2. Kompetensi profesi Memiliki pengetahuan yang luas dan dalam mata pelajaran yang diajarkan, serta menguasai metodologi pengajaran, baik teoritis maupun praktis.
3. Kompetensi kemasyarakatan Mampu membangun komunikasi yang efektif dengan lingkungan sekitarnya, termasuk dengan para siswa, teman sejawat, atasan, dengan pegawai sekolah, dan dengan masyarakat luas.

D. A. Tisna Amidjaja, 1981 mengemukakan “kompetensi-kompetensi tersebut berpadu dalam satu performance khusus atau berakumulasi dalam sikap dan tingkah laku, baik sebagai mahluk individual, sebagai mahluk sosial, dan sebagai tenaga kerja professional.
2.3 Hal-hal yang termasuk dalam Pengajaran
• Metode Ceramah
• Metode Diskusi
• Metode Tugas
• Metode Kerja Dalam Kelompok
• Metode Karyawisata

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kompetensi Pengajar atau Guru
Mengajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengorganisasi atau menata sejumlah sumber potensi secara baik dan benar sehingga terjadi proses belajar anak. Implikasi definisi ini adalah bahwa guru bukanlah mentransmisikan/mendistribusikan pengetahuan kepada anak semata-mata, akan tetapi sebagai direktur belajar (director of learning) dari sejumlah peserta didik. Akan tetapi, proses belajar mengajar dikelas dengan penggunaaan metode ceramah (lecture method) monoton, sehingga peserta didik akan cepat bosan dalam belajar. bagi anak sekolah menengah pertama. Yusufhadi Miarso (1980) mengemukakan bahwa secara operasional, aplikasi teknologi komunikasi pendidikan akan menunjukan karakteristik tertentu. Dimana seorang pengajar harus bisa mengajak peserta didik agar lebih interaktif dalam proses belajar mengajar dikelas .
Suatu kegiatan belajar dikatakan efisien kalau prestasi belajar yanga diinginkan dapat mencapai dengan usaha yang minimal. fungsi otak sebagai pengendali seluruh aktivitas mental dan behavioral, menurut tinjauan cognitivitis (para ahli kognitif) sangat menentukan proses belajar mengajar (syah, 1992) . Penyelenggaraaan pendidkan dan pengajaran, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi hanya akan efektif, jika dikelola oleh tenaga kependidikan atau guru yang profesional. Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh profesi guru.

3.2 Metode-Metode Pembelajaran
Metode pengajaran yang umum dipakai dalam proses belajar mengajar dikelas biasanya hanya menggunakan metode ceramah, hanya beberapa sekolah saja yang sudah menggunakan media teknologi komunikasi seperti komputer, jaringan internet, laptop, LCD dan sebagainya. Dengan memanfaatkan teknologi komunikasi yang semakin maju, pengajar dapat menerapkan metode-metode sebagai berikut:
1. Metode Ceramah. metode ini adalah metode dasar karena metode ini paling sering dipakai terutama unituk penyampaian materi yang bersift teoritis. Oleh karena itu yang paling penting adalah, bagaimana guru dapat berceramah secara baik, materi yang disampaikan secara baik dan dengan variasi yang baik pula. Sukses tidaknya guru dapat berceramah ditentukan oleh guru mnguasai suasana kelas, cara berbicara dan sistematis pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, jumlah subjek yang mendengarkan.
2. Metode Diskusi. Diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi, dimana guru bersama siswa mengadakan dialog bersama untuk mencari jalan pemecahan dan menyerap serta menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu. Dalam diskusi guru berperan sebagai pengatur lalu lintas informasi, pemberi jalan penampung informasi.
3. Metode Tugas. Tugas diartikan sebagai materi tambahan yang harus dipenuhi oleh siswa baik didalam maupaun diluar kelas. Oleh karena itu pemberian tugas sebagai tambahan yang dapat membuat siswa mempunyai rasa tanggung jawab. maka keliru, jika guru hanya berada dikantor dan menugaskan peserta didik mencatat materi pelajaran dikelas.
4. metode kerja dalam kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang dimana mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dengan menuangkan pendapat dan pikiran dari setiap orang. metode ini dapat menciptakan hubungan sosial yang baik dimana antar anggota kelompok saling mengenal satu sama lain dan akan tumbuh rasa kebersamaaan.
5. metode karyawisata. Metode ini adalah strategi belajar mengajar, dimana guru dan muridnya mengunjungi suatu tempat tertentu yang relevan seperti museum, perpustakaan, dan tempat-tempat yang mengandung unsur pendididkannya untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru dimana murid bisa melihat secara langsung.

3.3 Memanfaatkan Teknologi Komunikasi
Menurut Yusufhadi Miarso (1980) Teknologi komunikasi pendidikan adalah suatu spesifikasi dalam bidang teknologi pendidikan, yaitu yang lebih banyak merupakan prinsip dan konsep ilmu komunikasi, serta lebih memperhatikan penggunaan sumber belajar berupa media komunikasi massa dan elektronis Dibuatnya teknologi komunikasi seperti satelit, tv, radio, jaringan internet, komputer, LCD yang memberi arti tersendiri bagi proses komunikasi antar-manusia.
Dengan memanfaatkan teknolgi komunikasi yang ada pada saat ini. Baik pengajar ataupun pelajar dapat menggunakan media tekologi komunikasi seperti penggunaan LCD pada saat menjelaskan materi dikelas, penggunaan jaringan internet untuk mendapatkan informasi yang menambah pengetahuan dengan lebih mudah dan cepat. Serta penggunaan Komputer yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan kemampuan siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Tapi semua itu harus di seimbangkan dengan kemampuan pengajar itu sendiri serta cara metode pembelajaran yanga baik dan menarik.

KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yaitu dengan Teknologi yang semakin maju akan berpengaruh pada pola komunikasi dimasyarakat, serta tuntutan masyarakat terhadap pendidikan tidak mungkin dikelola dengan pola traidisional saja. Dengan memanfaatkan tekologi komunikasi akan mempermudah dalam proses belajar mengajar akan tetapi iti semua harus didukung kompetensi pengajar yag baik serta metode-metode pembelajaran yang lebih variatif dan menarik sehingga akan membuat minat belajar siswa semakin baik dan pemahaman cara belajar anak akan semakin maju.

4.2 Saran
Dengan pendekatan ilmiah, sistematis dan rasional, sebagaimana dituntut oleh teknologi pendidikan seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. dan kompetensi pengajar harus lebih ditingkatkan agar dalam penyampaian dan menyajikan materi dengan lebih menarik. Dan tujuan yang efektif dan efisienpun akan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: BUMI AKSARA.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Nasution, S. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung: CV. Jemmars.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar