Powered By Blogger

Selasa, 28 September 2010

makalah ilmu tasawuf "mahabbah"

Bab I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Wacana mahabbatullah dalam dunia tasawuf dipopularkan oleh seorang wanita suci yang menjadi kekasih Allah (Waliyyullah), Rabiah al-Adawiyyah. Tampilnya Rabiah dalam sejarah tasawuf Islam, memberikan cinta tersendiri dalam menyetarakan gender pada dataran spiritual Islam.Bahkan dengan kemampuannya dalam menempuh perjuangan ‘melawan diri sendiri’ dan seterusnya tenggelam dalam ‘telaga cinta Ilahi’, dinilai oleh kalangan sufi telah melampau seratus darjat orang-orang soleh dari kalangan laki-laki.
Rabiah al-Adawiyyah termasyhur kerana pengalaman spiritualnya, iaitu mahabah atau penyerahan diri total kepada Allah s.w.t. Pengalaman ini diperolehnya bukan melalui guru, melainkan melalui pengalamannya sendiri. Jika sebelumnya Hasan al-Basri, ahli hadis dan fikh, telah merintis kehidupan zuhud berdasarkan rasa takut dan harapan, makan Rabiah melengkapinya dengan cinta kepada Tuhan. Cintanya kepada Allah s.w.t telah memenuhi seluruh jiwa raganya; tidak menyisakan tempat di hatinya untuk mencintai sesuatu selain Allah s.w.t. Baginya, dorongan mahabah berasal dari dirinya sendiri dan juga kerana hak Allah s.w.t untuk dipuja dan dicintai. Puncak pertemuan mahabah antara hamba dan cinta kasih Allah s.w.t yang menjadi akhir keinginan Rabiah.
Rabiah yang berparas cantik, memiliki suara merdu, dan pandai menari ini ditugaskan oleh tuannya sebagai penghibur. Setelah belasan tahun menjadi penghibur, suatu hari ketika bernyanyi, Rabiah merasakan kedekatannya dengan Allah s.w.t yang seolah-olah memanggilnya. Sejak itu, ia menolak semua perintah tuannya untuk bernyanyi dan menari sehingga tuannya marah, bahkan menyeksanya. Namun, Rabiah tetap berdoa kepada Allah sw.t. Rabiah pun dijual kepada seorang sufi yang kemudian mengajaknya menikah. Rabiah menolaknya kerana kecintaannya yang tinggi pada Allah s.w.t. Setelah dibebaskan, Rabiah memutuskan untuk hidup menyendiri.
Cinta Rabiah kepada Allah s.w.t merupakan cinta suci, murni, dan sempurna seperti disenandungkan kepada syair ini: “Aku mencintaimu dengan dua cinta; cinta kerana diriku, dan cinta kerana diri-Mu. Cinta kerana diriku adalah keadaanku yang sentiasa mengingat-Mu yang mengungkapkan tabir, sehingga Engkau kulihat. Baik untuk ini, mahupun untuk itu, pujianku bukanlah bagiku; bagi-Mulah pujian untuk semuanya. Buah hatiku, hanya Engkaulah yang kukasihi, berilah keampunan pembuat dosa yang datang ke hadrat-Mu. Engkaulah harapanku, kebahagiaanku, dan kesenanganku, hatiku enggan mencintai selain Engkau.Rabiah mencurahkan seluruh hidupnya untuk mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Kerana itu, ia memilih hidup zuhud agar bebas daripada segala rintangan dalam perjalanan menuju Tuhan. Dalam pandangannya, kenikmatan duniawi adalah hambatan menuju Tuhan. Dia pernah memanjatkan doa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu daripada segala perkara yang menyibukkanku sehingga aku tidak sempat menyembah-Mu dan daripada segala rintangan yang merenggangkan hubunganku dengan-Mu.”Perkahwinan baginya adalah rintangan. Dia menerima banyak lamaran untuk bernikah, tetapi menolak semua lamaran itu. Mengenai cinta kepada Nabi Muhammad s.a.w, dia berkata: “Aku cinta kepada Nabi s.a.w, tetapi cintaku kepada Khalik (Maha Pencipta) memalingkan perhatianku daripada cinta kepada makhluk (segala ciptaan).”Rabiah sang pencinta agung itu, mencintai Tuhan buka kerana naluri kewanitannya. Dia mencintai Tuhan dengan sepenuh jiwanya, ia mencintai zat-Nya, sifat-sifat-Nya. Ia bertafakur, berzikir, juga suntuk memaknai segala sesuatu tentang Kekuasaan dan Kebesaran-Nya, sehingga tidak ada ruang sedikit pun dalam dirinya untuk berfikir selain Dia.Dia merelakan dirinya menjadi ‘gadis abadi’. Dia tidak ingin bernikah bukan lantaran tidak ada yang meminangnya, dia memilih ‘kegadisan abadi’ kerana tidak tertarik dengan kenikmatan hidup duniawi.
B. Pembatasan Masalah
Agar lebih fokus dan lebih evisien dalam pembahasan ini maka kami membatasi permasalahan ini menjadi beberapa sub pokok pembahasan yang meliputi: pengertian mahabah, macam-macam mahabah, berbagai sebab yang mengutamakan rasa cinta Allah Swt. Tokoh sufi mahabah dan ajaranya

C. Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan secara sepintas kami dari kelompok 3 dapat menguraikan perumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah yang yang dimaksud mahabah?
b. Ada berpakah macam-macam mahabah?
c. Siapakah tokoh sufi dalam mahabah?

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian mahabah
2. Untuk mengetahui macam-macam mahabah
3. Untuk mengetahui siapa tokoh dalam ajaran mahabah

E. Metodologi Penulisan
Dalam pembahasan ilmu tasawuf ini kami kelompok 3 menggunakan metode analisis deskriftif dari sumber – sumber yang kami peroleh

F. Sistematika Penulisan

Makalah ini di buat 3 bab yang masing-masing bab di lengkapi sub – sub bab dengan sistematika sebagai berkut
Bab I : pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,perumusan masalah,pembatasan masalah, tujuan penulisan/pembahasan,metode
penulisan dan sitematika penulisan
Bab II : Pembahasan yang menguraikan penertian mahabah, macam-macam
mahabah, berbagai sebab yang mengutamakan rasa cinta Allah Swt
Tokoh sufi mahabah dan ajaranya
Bab III : penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.




















Bab II
Pembahasan
Mahabbah
A. Pengertian
Mahabah artinya cinta, hal ini mengandung maksud cinta kepada tuhan lebih luas lagi bahwa mahabah memuat pengeratian yaitu:
a. Memeluk dan mematuhi perintah tuhan dan membenci sikap yang melawan pada tuhan
b. Berserah diri kepada tuhan
c. Menyongsong perasaan di hati dari segala-galanya kecuali dari zat yang dikasihi.

Ayat tentang mahabah dapat dijumpai pada al-quran antara lain sebagai berikut:
Surat al-imran ayat 31:












Artinya
“katakanlah jika kamu (benar-benar) mencintai allah ikutilah aku niscaya allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’ allah maha pengampun lagi maha penyayang. (Q.S Al-Imran 31)

Surat al-maidah ayat 54




Artinya
‘allah akan mendatangkan suatu kaum yang allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.




Hadist






Artinya
hamba-ku senantiasa mendekatkan diri pada-k dengan perbuatan-perbuatan hingga aku cinta padanya orang yang ku-cintai menjadi telinga, mata dan tangan-Ku.


Dalam ajaran tasawuf mahabah dikaitkan dengan ajaran yang sisampaikan oleh seorang sufi wanita bernama rabiah al-adawiah.
Mahabah adalah paham tasawuf yang menenkankan perasaan cinta kepada tuhan.
Tuhan bukanlah suatu zat yang harus ditakuti, tapi sebaliknya sebagai zat yan harus dicintai dan didekati. Untuk dapat mencintai dan dekat dengan tuhan, maka sekarang harus banyak melakukan peribadatan dan meninggalkan kesenangan duniawi.
Aliran tasawuf mahabbah kedudukannya sejajar dengan aliran-aliran tasawuf lainnya seperti marifat (pengetahuan) al-fana dan al-baqa (kehancuran dan ketetapan) dan al-ittihad (persatuan). Ittihad dapat berbentuk al-qulul (pengambilan tempat) ataupun al-wujud (kesatuan wujud).

B. Macam-macam mahabah

Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Mahabbah mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan“nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selaluberdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.
2. Mahabbah rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibandingterhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sangkekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya.
Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian
darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari
itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham ,yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari katarahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim.Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu ber silaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.
3. Mahabbah mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.
4. Mahabbah syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
5. Mahabbah ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkannorma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).
6. Mahabbah shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilakupenyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketikamengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan denganZulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja),sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatanbodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min aljahilin (Q/12:33)
7. Mahabbah syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi darihadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akantiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa ma’tsurdari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhikawa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya
memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu.Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin waNuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepadasang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yangapinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi
8. Mahabbah kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, layukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286)

C. Berbagai sebab yang mengutamakan rasa cinta allah swt

Sebab yang mengutamakan rasa cinta kepada Allah SWT
Pertama : memutuskan interaksi dimoawo dan mengeluarkan rasa cinta kepada selain Allah SWT.dari hati karena hati dapat di ibaratkan seperti sebuah bejana yang tidak akan muat untuk menampung sebuah cuka, umpamanya, jika tidak dikeluarkan semua air darinya.

Allah berfirman dalam sura al-ahzab ayat 4




Artinya
Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seorang dua hati dalam rongganya

Kesempurnaan rasa cinta terdapat jika anda mencintai Allah SWT. Dengan segenap hati dan selama dia berpaling kepada selain Allah SWT. Berkuranglah rasa cinta terhadap Allah SWT. Sepadan banyak cuka yang dituangkan kepadanya terhadap penunggalan dan kesendirian inilah isyarat firman Allah dalam surat al-anam ayat 91




Artinya
Katakanlah allah yang menurunkan kemudian (sesudah kamu menyampaikan al-Quran kepada mereka biarkanlah mereka beramain-main dalam kesesatannya.

Dan surat al-fusilat ayat 30





Artinya
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan tuhan kami adalah allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka

Bahkan dia merupakan arti dari ucapanmu “ la ilaha illa Allah” dalam arti tidak ada yang berhak disembah dan dicintai selain dia, karena setiap yang dicintai sesungguhnya dialah yang disembah, sesungguhnya seorang hamba merupakan seorang yang dibatasi, di mana yang disembah itulah yang membatasi , setiap orang yagn mencintai akan dibatasi dengan apa yang di cintinya dank arena itulah sabda rasullullah SAW.



Artinya
Barag siapa mengucapkan la ilaha illa Allah secara ikhlas dia masuk surga


Arti ikhlas disini adalah jika dia memurnikan hatinya terhadap allah swt. Sehingga di dalamnya tidak tersisa sebuah penyekutuan terhadap selain allah SWT sehingga allah akan ada sebagai kekasih hatinya, sembahan hatinya an tujuan hatinya.


Kedua bagi kuatnya rasa cinta adalah kuatnya pengenalan Allah SWT. Keluasanya dan mendominasi terhadap hati hal itu dapat terjadi setelah setelah mensucikan hati dari segala kesibukan duniawi dan berbagai interaksinya. Berjalan seperti peristiwa peletakan sebuah benih di bumi setelah membersihkannya dari rerumputan, dimana dia merupakan bagian ke dua. Kemudian dai benih itu tumbuhlah sebuah pohon cinta dan ma’rifat yaitu kalimah yang baik yang dicontohkan oleh allah swt dalam sebuah surat yaitu surat ibrahim ayat 24






Artinya
Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik akarnya tegh dan cabangnya (menjulang) kelangit (QS. Ibramim :24)

D. Tokoh sufi mahabbah
Aliran sufi mahabbah dipelopori dan dikembangkan oleh seorang seorang sufi wanita bernama rabiah al-adawiyah ia lahir di basrah pada tahun 714 M . rabiah meninggal pada tahun 801 M di barsrah, dimakamkan di mana ia meninggal. Ketika jenazah diusung ke pekuburan orang-orang suci, para sufi, dan orang islam yang saleh dalam jumlah yng luar biasa banyaknya datang ikut mengiringinya.
















Bab III
Penutup

A. Kesimpulan

Mahabah artinya cinta, hal ini mengandung maksud cinta kepada tuhan lebih luas lagi
Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:
1. Mahabbah mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan“nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah,
2. Mahabbah rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut,siap berkorban, dan siap melindungi.
3. Mahabbah mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan.
4. Mahabbah syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan.
5. Mahabbah ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkannorma-norma kebenaran,
6. Mahabbah shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.
7. Mahabbah syauq (rindu). Tema ini bukan dari al Qur’an tetapi darihadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akantiba.
8. Mahabbah kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit

Aliran sufi mahabbah dipelopori dan dikembangkan oleh seorang seorang sufi wanita bernama rabiah al-adawiyah ia lahir di basrah pada tahun 714 M . rabiah meninggal pada tahun 801 M di barsrah,


B. Saran Saran
1.Karena masih banyak pebahasan tentang liran mahabbah yang belum kami tuangkan dalam makalah ini maka seyogyanya para pembaca mengkaji dan memperdalam tentang permasalahan ini



Daftar pustaka




 Barnawi umari “ material akhlak” 1967; ramadhani semarang

 Hamka, Prof, Dr, tasawuf perkembangan dan pemurniannya” 1980. nurul islam. Jakarta
 Mustofa, Drs”akhlak tasawuf” 1997; pustaka setia . bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar