A. Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
1. Pengertian
a. Filsafat (philosophy)
· Secara Etimologi (istilah) : Cinta Kebijaksanaan atau love of wisdom (dalam arti yang sedalam-dalamnya)
· Secara Terminologi (definisi dari filsuf dan ahli filsafat) :
1) Pengetahuan yang mencoba untuk mencari pengetahuan tentang kebenaran yang asli (Plato);
2) Ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran ynag di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politikdan estetika (Aristoteles);
3) Filsafat sebagai Grunwissenschat (Ilmu dasar yang menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya) (Paul Nartorp);
4) Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan (Imanuel Kant)
b. Ilmu Pengetahuan (science)
· Ilmu yang bersifat kuantitatif dan obyektif karena merupakan hasil dari proses berpikir dengan menggunakan akal secara rasional
· Semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah (John G. Kemeny)
· Ilmu adalah proses yang membuat pengetahuan (Charles Singer)
· Metode untuk memperoleh pengetahuan yang obyektif dan dapat diperiksa kebenarannya ( Prof. Harold H. Titus)
2. Ruang Lingkup dan Objek
a. Filsafat
· Ruang Lingkup : Segala sesuatu yang ingin diketahui manusia
· Objek Formal/ Sudut Pandang : Bersifat non-fragmentaris karena filsafat mencari pengertian realita secara luas dan mendalam serta mengkonstatir prinsip-prinsip kebenaran dan ketidakbenaran
· Objek Material/ Lapangan : Segala sesuatu yang dipermasalahkan oleh filsafat yang ada dalam semesta, yang ada dan yang mungkin ada
b. Ilmu Pengetahuan
· Ruang Lingkup : Pengkajian yang berada dalam lingkup pengalaman manusia dengan metode untuk menyusun kebenaran secara empiris
· Objek Formal : Mencari kebenaran yang bersifat netral, tidak mengenal “hitam dan putih” dan tanpa berpihak pada siapapun kecuali kebenaran
· Objek Material : Jelas. Sehingga metode yang digunakan jeas dan tidak banyak mengalami ketimpangan
B. Relevansi serta Kegunaan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Keheranan, kesangsian dan kesadaran akan keterbatasan mendorong manusia untuk berpikir. Dalam proses berfikir, manusia melalui tiga jenis abstraksi (‘Menjauhkan diri’, ‘Mengambil dari’) yang menghasilkan jenis-jenis pengetahuan: pengetahuan fisis, matematis dan teologis. Ketiga jenis abstraksi berguna untuk menerangkan hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan.
Tahap-tahap Abstraksi:
1. Fisika : Berfikir untuk mengamati sesuatu. Ketika pengindraan mengamati suatu materi yang dapat dirasakan, akal akan menghasilkan pengetahuan yang disebut fisika
2. Matesis : Menghitung dan mengukur materi yang kita amati kemudian menghasilkan pengetahuaan yang disebut matesis (matematika)
3. Teologi : Tahap berpikir setelah pengamatan (fisika) dan perhitungan (matesis)
Relevansi filsafat dan ilmu pengetahuan adalah :
Filsafat
Pemikiran atau intuitif
Pembuktian atau empirisme
Ilmu Pengetahuan
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan- persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
Perspektif filsafat ilmu bagi dan dalam ilmu pengetahuan adalah mengembangkan pengertian tentang strategi dan taktik ilmu pengetahuan alam. Rantai tersebut sebelum tahun 1600, menghubungkan filsafat disatu pangkal dan ilmu pengetahuan alam di ujung lain secara berkesinambungan. Sesudah tahun 1600, rantai itu putus. Ilmu pengetahuan alam memisahkan diri dari filsafat. Ilmu pengetahuan alam menempuh jalan praktis dalam menurunkan hukum-hukumnya. Menurut Frank, fungsi filsafat ilmu pengetahuan alam adalah menjembatani putusnya rantai tersebut dan menunjukkan bagaimana seseorang beranjak dari pandangan common sense (pra-pengetahuan) ke prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam. Filsafat ilmu pengetahuan alam bertanggung jawab untuk membentuk kesatuan pandangan dunia yang di dalamnya ilmu pengetahuan alam, filsafat dan kemanusian mempunyai hubungan erat.
Filsafat ilmu merupakan landasan pengembangan ilmu khususnya ilmu pengetahuan alam karena kenyataanya, filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar