A. Ilmu dan Filsafat
1. Ilmu Merupakan Refleksi dari Hasrat Ingin Tahu Manusia
Sebagai makhluk yang berakal manusia selalu diliputi oleh hasrat ingin tahu. Oleh sebab itu, pengetahuan dimulai dari hasrat ingin tahu. Semakin kuat hasrat ingin tahu manusia, maka semakin banyak pengetahuannya. Pada dasarnya, ilmu mempunyai dua macam objek yaitu objek material dan objek formal. Berbagai pendekatan dan metode yang dilakukan oleh manusia dalam melakukan penyelidikan tentang alam semesta dan isinya, dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: 1) Pendekatan deduktif yang menghasilkan metode-metode penyelidikan atau penelitian berbasis penalaran deduktif, seperti yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif; 2) Pendekatan induktif dan metode penelitian yang berbasis penalaran induktif, seperti yang dilakukan dalam penelitian kualitatif; 3) Pendekatan yang menggabungkan penalaran deduktif dan induktif atau mix method, di antaranya, seperti yang dilakukan dalam penelitian tindakan.
2. Filsafat dan Usaha Manusia Mencari Kebenaran
Beberapa definisi filsafat seperti yang dikemukakan oleh ahli filsafat atau filsuf sebagai berikut: 1) Socrates mendefinisikan filsafat sebagaisuatu proses yang mempertanyakan tentang arche atau dasar atau awal mula atau asal usul alam dan berusaha menjawabnya dengan menggunakan logos atau rasio dan tidak mempercayai lagi hal-hal yang berkaitan dengan mitos atau legenda; 2) Plato menndefinisikan filsafat sebagai penyelidikan tentang sebab-sebab dan asas-asas yang paling akhir dari segala sesuatu yang ada; 3) Aristoteles mendefinisikan filsafat sebagai suatu upaya mencari prinsip¬-prinsip dan penyebab-penyebab berbagai realitas yang ada; 4) Rene Descartes mendefisikan filsafat sebagai himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal pemyelidikannya adalah berkaitan dengan Tuhan, alam, dan manusia; 5) Al-Farabi, seorang filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata bahwa filsafat adalah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya; 6) Ibnu Rusyd mengemukakan bahwa filsafat merupakan pengetahuan otonom yang perlu dikaji oleh manusia karena ia dikaruniai akal; 7) Titus mendefiniskan sebagai suatu proses pemikiran terhadap yang benar.
3. Telaah Filsafat
Telaah filsafat menyangkut proses berpikir filsafat yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) berpikir radikal; 2) Mencari Asas; 3) Memburu Kebenaran; 4) Mencari Kejelasan.
4. Cabang-Cabang Filsafat
Cabang-cabang filasfat adalah sebagai berikut: 1) Epistimologi (filsafat pengetahuan); 2) Filsafat moral; 3) Filsafat Seni; 4) Metafisika; 5) Filsafat pemerintahan; 6) Filsafat Agama; 7) Filsafat Ilmu; Filsafat Pendidikan; 9) Filsafat Hukum; 10) Filsafat Sejarah; 11) Filsafat Matematika.
B. Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Filsafat ilmu menurut Mohar seperti yang dikutip oleh Andi Hakim Nasoetion (1999: 27) adalah suatu usaha akal manusia yang teratur dan taat asas menuju penemuan keterangan tentang pengetahuan yang benar. Sasaran filsafat ilmu adalah mengadakan penataan dan pengetahuan atas dasar asas-asas yang dapat menerangkan terjadinya ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu filsafat ilmu-ilmu alam dan filsafat ilmu-ilmu sosial.
1. Landasan Filsafat
Yuyun S Sumantri (1998: 33) menguraikan bahwa filsafat ilmu merupakan kajian
secara filsafat yang bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Landasan filsafat ilmu adalah sebagai berikut: 1) Landasan Ontologis; 2) Landasan Epistiomologis; 3) Landasan Aksiologis.
2. Perbedaan Filsafat dan Filsafat Ilinu
Dari berbagai uraian yang berkaitan dengan filsafat dan filasfat ilmu maka dapat diketahui persamaan filsafat dan filsafat ilmu adalah sebagai berikut: 1) mencari rumusan yang sebaik-baiknya dalam melakukan penyelidikan objek telaahannya secara tuntas, selengkap¬lengkapnya sampai ke akar-akarnya; 2) memberikan pemahaman tentang hubungan atau koherensi antara kejadian-kejadian yang ada dan dialami manusia serta menunjukkan penyebabnya; 3) berusaha memberikan sintesis yaitu suatu pandangan yang saling berhubungan dan berkaitan; 4) mempunyai sistem dan metode penelaahan; 5) berusaha memberikan penjelasan tentang kenyataan secara menyeluruh yang timbul dari hasrat ingin tahu manusia dan pengetahuan yang mendasarinya.
Sedangkan perbedaan antara filsafat dan filsafat ilmu adalah sebagai berikut: 1) Objek material filsafat bersifat universal dan objek material filsafat ilmu bersifat khusus dan empiris; 2) Objek formal atau sudut Pandang filsafat bersifat, sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif; 3) Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang menonjolkan daya spekulasi, kritis dan pengamatan. Ilmu menggunakan pendekatan riset.
Tujuan filsafat ilmu adalah: 1) Memperdalam unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh dapat dipahami sumber, hakikat, dan tujuan ilmu; 2) Memahami sejarah pertumbuhan dan perkembanag serta kemajuan ilmu di berbagai bidang sehingga dapat diperoleh gambaran proses penemuan ilmu sejak zaman Yunani Kuno sampai pada zaman post modern; 3) Mempertegas bahwa antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.
C. Ilmu Pengetahuan dan Perkembangannya
1. Ilmu dalam Peradaban Yunani
Kemunculan ilmu pengetahuan di Eropa dimulai pada zaman Yunani Kuno. Periode ini sangat penting dalam peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia, dari pola pikir mitosentris yang sangat mengandalkan mitos dalam menjelaskan fenomena alam kepada pola pikir logosentris yang sangat memperhatikan penggunaan kausalitas dalam memahami fenomena alam. Akibat
perubahan pola pikir ini, manusia yang sebelumnya pasif dalam menghadapi fenomena alam berubah menjadi aktif dan kritis sehingga alam dijadikan objek penelitian.
2. Perkembangan Ilmu Pada Kejayaan Islam
Pada masa kejayaan Islam, khususnya pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah di Spayol dan Dinasti Abbasiya di Bagdad, ilmu berkembang sangat pesat. Kemajuan ilmu membawa Islam pada masa keemasan, di mana dalam masa yang sama di wilayah¬wilayah yang jauh seperti di dunia barat masih berada dalam abad kegelapan peradaban (dark age). Wahyu pertama yang diteritna Nabi Muhammad SAW, menjadi pangkal bagi pengembangan kreativitas umat Islam dalam mengembangkan ilmu yang berrnanfaat bagi kemanusiaan. Dalarn sejarah Islam, dikenal nama-nama seperti Al-Mansur, Al¬Ma’mun, dan Harun AI-Rasyid, yang memberikan perhatian besar pada perkembangan ilmu di dunia Islam.
3. Perkembangan Ilmu dalam Kristen
a. Adanya pengaruh Aristoteles, ibnu Rusyd, Ibnu Sina, sejak abad ke 12
hingga abad ke 13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang luas.
b. Tahun 1200 M didirikan universitas Almamater di Perancis, yang menjadi embrio berdirinya universitas di Paris, Oxford, Montpelier, Cambridge dan
c. Berdirinya ordo-ordo karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan menimbulkan dorongan yang kuat dan memberikan suasana semarak di abad ke-13 dan selanjutnya berpengaruh pada kehidupan kerohanian.
4. Perkembangan Ilmu pada Zaman Renaisans
Zaman ini merupakan penyempurnaan kesenian, ilmu dan keahlian yang mewujudkan diri dalam diri para jenius yang serba bisa, seperti Leonardo da Vinci, penemuan percetakan, penemuan dunia baru (1492 M) oleh Columbus yang memberikan dorongan untuk meraih kemajuan ilmu (Amzal Bachtiar,2005:50).
5. Perkembangan Ilmu pada Zaman Modern
Perkembangan ilmu pada zaman modern hanyalah perluasan dari perkembangan ilmu pada zaman renaisans.
6. Perkembangan Ilmu pada Zaman Post Modern
Dalam masa ini perkembangan ilmu rekayasa genetika dan teknologi komputer dan informasi sangat pesat,
ooo 000 ooo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar